Diketahuibarisan aritmetika mempunyai suku ke-2 bernilai 4 dan suku ke-8 bernilai 22. Suku ke-15 barisan tersebut adalahA. 43 B. 40 C. 37 D. 34 . E. 31. Pembahasan / penyelesaian soal. Untuk menjawab soal ini kita harus menentukan terlebih dahulu suku ke-1 atau a dan beda [b] dengan cara sebagai berikut: U. n = a + [n - 1]b; U. 2 = a + [2
apakah susu ultra milk full cream bisa menambah berat badan. Unduh PDF Unduh PDF Menemukan jumlah suku dalam deret aritmetik mungkin terdengar menakutkan, tetapi sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu memasukkan angka ke rumus Un = a + n - 1 b dan mencari nilai n, yang merupakan jumlah suku. Ketahui bahwa Un adalah angka terakhir dalam deret, a adalah suku pertama dalam deret, dan b adalah beda atau selisih antarsuku bersebelahan. Langkah 1 Identifikasi suku pertama, kedua, dan terakhir dalam deret. Biasanya, soal seperti ini memberikan 3 suku pertama atau lebih, dan suku terakhir. Misalnya, soal Anda seperti ini 107, 101, 95β¦-61. Dalam kasus ini, suku pertama adalah 107 dan suku terakhir adalah -61. Anda membutuhkan semua informasi ini untuk menyelesaikan soal. 2Kurangi suku kedua dengan suku pertama untuk menemukan beda b. Dalam soal contoh, suku pertama adalah 107 dan suku kedua adalah 101. Untuk menemukan beda, kurangi 101 dengan 107 dan memperoleh hasil -6. [1] 3 Gunakan rumus Un = a + n - 1 b untuk menemukan n. Masukkan suku terakhir Un, suku pertama a, dan beda b. Hitung persamaan sampai Anda memperoleh nilai n. Untuk contoh soal kita, tuliskan -61 = 107 + n - 1 -6. Kurangi 107 dari kedua sisi sehingga hanya tersisa -168 = n - 1 -6. Kemudian, bagikan kedua sisi dengan -6 untuk memperoleh 28 = n - 1. Selesaikan dengan menambahkan 1 pada kedua sisi sehingga n = 29. Iklan Selisih antara suku pertama dan suku terakhir akan selalu bisa dibagi dengan beda. Iklan Peringatan Jangan tertukar antara suku pertama dan kedua saat mencari beda. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
MatematikaBILANGAN Kelas 8 SMPPOLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGANBarisan AritmetikaBarisan AritmetikaPOLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGANBILANGANMatematikaRekomendasi video solusi lainnya0156Seorang pegawai kecil menerima gaji tahun pertama sebesar...0330Diketahui barisan aritmetika, U5 = 5 dan U10 = 15. Suku k...0111Tentukan suku ke-4 pada barisan bilangan 6, 24, 120, ...0100Tentukan suku ke 20 barisan aritmatika -3, 2, 7 ...Teks videoHaiko fans di sini kita akan mencari suku ke-20 dari barisan aritmatika berikut yaitu 3, 8 13, kemudian 18 dan seterusnya dimana barisan aritmatika adalah barisan yang nilai setiap suku nya didapatkan dari suku sebelumnya melalui penjumlahan atau pengurangan dengan suatu bilangan B di sini kita lihat Bhakti 8 - 3 + 5000000 + 5 + 5 artinya b nya adalah 5 di mana untuk mencari suku ke-20 kita akan masuk ke dalam rumus UN akan = a + n min 1 dikali dengan b u n adalah suku ke-n yang akan kita cari a adalah U1 b adalah beda selisihnya yang tadi yang b maka sekarang kita masukkan yaitu UN akan sama dengan a nya yaitu 3 ditambah n min 1 x dengan 5kamu enakan = 3 ditambah ini dikalikan maka 5 n Min 5 maka UN akan = 5 n min 2 ini adalah rumus suku ke-n dari sekarang kita akan cari suku ke-20 nya U20 akan = 5 x dengan 20 dikurang 25 x 20 yaitu 100 - 2 maka U 20 adalah 98 sampai jumpa di pertanyaan berikutnya
Soal7th-9th gradeMatematikaSiswaSolusi dari Guru QANDAQanda teacher - DinaCZHCPZQanda teacher - DinaCZHCPZMasih ada yang tidak dimengerti?Coba bertanya ke Guru QANDA.
Artikel Matematika kelas 8 ini membahas mengenai barisan aritmatika bertingkat, meliputi rumus dan beberapa contoh soal untuk meningkatkan pemahamanmu. β Halo, teman-teman! Di artikel sebelumnya, kamu sudah belajar mengenai pengertian serta rumus barisan dan deret aritmatika, ya. Hayoo, ada yang masih ingat, apa bedanya barisan dengan deret aritmatika? Yaps! Betul banget! Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang mempunyai beda selisih yang tetap di antara suku-sukunya yang saling berdekatan, sedangkan deret aritmatika adalah jumlah suku ke-n pertama pada barisan aritmatika. Nah, di materi barisan aritmatika yang sudah kamu pelajari sebelumnya, nilai beda yang tetap antara dua suku yang saling berurutan, bisa langsung kamu temukan. Contohnya, seperti gambar di atas, nih. Kita bisa langsung tahu kalau barisan aritmatika tersebut memiliki nilai beda tetap, yaitu 3. Lalu, gimana nih kalau kamu menemukan soal barisan aritmatika yang nilai bedanya nggak tetap, alias nggak sama? Contohnya, kayak barisan aritmatika di bawah ini. 1, 5, 12, 22, 35, β¦ Nah, kalau kamu perhatikan, pada barisan aritmatika tersebut, beda antara suku pertama U1 dengan suku ke-2 U2 adalah 4. Tapi, beda antara suku ke-2 U2 dengan suku ke-3 U3 adalah 7. Begitupun dengan beda antara dua suku-suku berikutnya yang ternyata nggak sama. Tandanya, nilai beda tetapnya belum langsung bisa kita temukan pada barisan tersebut. Tapi, coba kamu perhatikan hasil dari selisih suku-suku yang saling berdekatannya, deh. Kalau kita anggap selisih suku-suku itu sebagai barisan baru, lalu kita cari kembali nilai bedanya, ternyata suku-suku baru tersebut memiliki nilai beda yang sama atau tetap, ya, yaitu 3 lihat gambar di bawah. Baca Juga Cara Mencari Rumus Pola Bilangan berdasarkan Jenis-Jenis dan Contohnya Nah, jika barisan pertama kita anggap sebagai barisan tingkat satu, lalu suku-suku baru yang merupakan hasil selisih barisan sebelumnya kita anggap sebagai barisan tingkat dua, maka, artinya, nilai beda tetap dari barisan aritmatika tersebut baru bisa kita temukan di tingkat keduanya, ya. Pengertian Barisan Aritmatika Bertingkat Nah, barisan aritmatika yang nilai beda tetapnya nggak langsung ditemukan di tingkat pertamanya, sehingga kita harus mencari beda selisih yang bernilai tetap di tingkat-tingkat berikutnya, bisa kita sebut dengan barisan aritmatika bertingkat. Kalau nilai beda tetapnya langsung bisa ditemukan di barisan tingkat pertamanya, kita bisa menyebutnya dengan barisan aritmatika bertingkat satu. Kalau nilai beda tetapnya ditemukan di barisan tingkat keduanya, kita bisa sebut dengan barisan aritmatika bertingkat dua. Kalau nilai beda tetapnya ditemukan di barisan tingkat ketiganya, kita bisa sebut dengan barisan aritmatika bertingkat tiga, begitupun seterusnya. Jadi, tingkatan pada barisan aritmatika bertingkat itu sebenarnya banyak sekali, ya. Bisa sampai bertingkat lima, enam, tujuh, dan seterusnya. Tapi, kamu nggak perlu khawatir nih, untuk materi barisan aritmatika bertingkat yang ada di SMP ini, biasanya, hanya sampai di tingkatan ke-2 atau ke-3 saja, ya. Paham ya dengan konsep barisan aritmatika bertingkat? Lalu, gimana sih cara mencari suku ke-n Un pada barisan aritmatika bertingkat itu? Baca Juga Belajar Konsep Sistem Koordinat Kartesius dan Cara Membuat Grafiknya, Yuk! Rumus Barisan Aritmatika Bertingkat Dua Untuk mencari Un pada barisan aritmatika bertingkat satu, rumusnya sama saja ya dengan rumus barisan aritmatika yang sudah kamu pelajari sebelumnya, yaitu Un = a + n-1b. Nah, untuk mencari Un pada barisan aritmatika bertingkat dua dan tiga, kamu bisa menggunakan rumus di bawah ini, nih. Sekarang, coba kita cari pola barisan bertingkat duanya ya dari rumus tersebut. Kalau kita masukkan n = 1 ke dalam Un = an2 + bn + c, maka diperoleh suku pertama, yaituUn = an2 + bn + cU1 = a12 + b1 +cU1 = a + b + c Kalau kita masukkan n = 2 ke dalam Un = an2 + bn + c, maka diperoleh suku kedua, yaituUn = an2 + bn + cU2 = a22 + b2 +cU2 = 4a + 2b + c Kalau kita masukkan n = 3 ke dalam Un = an2 + bn + c, maka diperoleh suku ketiga, yaituUn = an2 + bn + cU3 = a32 + b3 +cU3 = 9a + 3b + c Kalau kita masukkan n = 4 ke dalam Un = an2 + bn + c, maka diperoleh suku keempat, yaituUn = an2 + bn + cU4 = a42 + b4 +cU4 = 16a + 4b + c Sehingga, akan diperoleh barisan aritmatika sebagai berikut Kemudian, kalau kita cari beda selisih dari suku-suku tersebut, maka diperoleh Beda suku pertama U1 dengan suku kedua U2 b = U2 β U1 = 4a + 2b + c β a + b + c b = 4a β a + 2b β b + c β c b = 3a + b Beda suku kedua U2 dengan suku ketiga U3 b = U3 β U2 = 9a + 3b + c β 4a + 2b + c b = 9a β 4a + 3b β 2b + c β c b = 5a + b Beda suku ketiga U3 dengan suku keempat U4 b = U4 β U3 = 16a + 4b + c β 9a + 3b + c b = 16a β 9a + 4b β 3b + c β c b = 7a + b Sehingga, beda antara suku-suku yang saling berdekatan pada barisan aritmatika tersebut adalah gambar 1 Nah, karena kita mencari pola barisan aritmatika bertingkat dua menggunakan rumus barisan aritmatika bertingkat dua, maka kamu bisa lihat ya kalau beda antara suku-suku tersebut belum tetap atau sama. Jadi, kita anggap 3a + b, 5a + b, dan 7a + b sebagai suku-suku baru di tingkat pertama. Lalu, kita cari lagi selisih antara suku-suku baru tersebut untuk mendapatkan beda yang tetap di tingkat kedua. Beda suku pertama di tingkat pertama U1* dengan suku kedua di tingkat pertama U2* b = U2* β U1* = 5a + b β 3a + b b = 5a β 3a + b β b = 2a Beda suku kedua di tingkat pertama U2* dengan suku ketiga di tingkat pertama U3* b = U3* β U2* = 7a + b β 5a + b b = 7a β 5a + b β b = 2a Sehingga, beda antara suku-suku baru di tingkat 1 yang saling berdekatan pada barisan aritmatika tersebut adalah gambar 2 Nah, sekarang kamu bisa lihat nih, di tingkat kedua, kita sudah bisa mendapatkan beda yang tetap, yaitu 2a. Baca Juga Cara Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV Lalu, buat apa sih kita mencari pola barisan aritmatika bertingkat dua, seperti gambar di atas? Tujuannya itu, memudahkan kamu untuk mendapatkan nilai a, b, dan c yang terdapat pada rumus barisan aritmatika bertingkat dua Un = an2 + bn + c. Oke, supaya kamu semakin paham, kita masuk ke contoh soal, deh. Contoh Soal Barisan Aritmatika Bertingkat Dua Tentukan suku ke-7 dari barisan aritmatika bertingkat 5, 6, 9, 14, β¦ Pembahasan Diketahui, U1 = 5, U2 = 6, U3 = 9, dan U4 = 14. Beda antara U1 dengan U2 b = U2 β U1 = 6 β 5 = 1 Beda antara U2 dengan U3 b = U3 β U2 = 9 β 6 = 3 Beda antara U3 dengan U4 b = U4 β U3 = 14 β 9 = 5 Sehingga, diperoleh pola barisan aritmatika sebagai berikut Kemudian, karena bedanya belum tetap sama, kita anggap 1, 3, dan 5 sebagai suku-suku baru di tingkat pertama, dan kita cari selisih antara suku-suku baru tersebut. Beda antara U1* dengan U2* b = U2* β U1* = 3 β 1 = 2 Beda antara U2* dengan U3* b = U3* β U2* = 5 β 3 = 2 Sehingga, diperoleh pola barisan aritmatika bertingkat dua sebagai berikut Nah, kamu masih ingat kan dengan rumus barisan aritmatika bertingkat dua? Yap! Betul! Un = an2 + bn + c. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk mencari nilai a, b, dan c pada rumus tersebut, kita bisa gunakan pola barisan aritmatika bertingkat dua yang sudah kita cari di atas gambar 2. Kita samakan pola barisan aritmatika pada gambar 2 dengan pola barisan aritmatika yang sudah kita peroleh dari soal. Kalau kita lihat polanya, 2a nilainya sama dengan 2. Berarti, a + b + c nilainya sama dengan 5 dan 3a + b nilainya sama dengan 1. Sehingga, 2a = 2a = 1 3a + b = 131 + b = 1b = 1 β 3b = -2 a + b + c = 51 β 2 + c = 5c = 5 β 1 + 2c = 6 Setelah kita dapat nilai a, b, dan c, kita masukkan nilainya ke dalam rumus barisan aritmatika bertingkat dua Un = an2 + bn + c Un = n2 β 2n + 6 Kemudian, kita diminta mencari suku ke-7, berarti U7 dengan n = 7. Jadi, kita masukkan saja nilai n = 7 ke dalam rumus Un = n2 β 2n + 6. U7 = 72 β 27 + 6 = 49 β 14 + 6 = 41 Sampai sini paham ya, teman-teman? Kita lanjut ke rumus barisan aritmatika bertingkat tiga, ya. Baca Juga Cara Mencari Kemiringan Gradien pada Garis Lurus Rumus Barisan Aritmatika Bertingkat Tiga Langkah-langkahnya sama nih dengan yang sudah kita kerjakan sebelumnya. Kita cari dulu pola barisan aritmatika bertingkat tiganya ya dari rumus di atas. Kalau kita masukkan n = 1 ke dalam Un = an3 + bn2 + cn + d, maka diperoleh suku pertama, yaituUn = an3 + bn2 + cn + dU1 = a13 + b12 + c1 + dU1 = a + b + c + d Kalau kita masukkan n = 2 ke dalam Un = an3 + bn2 + cn + d, maka diperoleh suku kedua, yaituUn = an3 + bn2 + cn + dU2 = a23 + b22 + c2 + dU2 = 8a + 4b + 2c + d Kalau kita masukkan n = 3 ke dalam Un = an3 + bn2 + cn + d, maka diperoleh suku ketiga, yaituUn = an3 + bn2 + cn + dU3 = a33 + b32 + c3 + dU3 = 27a + 9b + 3c + d Kalau kita masukkan n = 4 ke dalam Un = an3 + bn2 + cn + d, maka diperoleh suku keempat, yaituUn = an3 + bn2 + cn + dU4 = a43 + b42 + c4 + dU4 = 64a + 16b + 4c + d Kalau kita masukkan n = 5 ke dalam Un = an3 + bn2 + cn + d, maka diperoleh suku kelima, yaituUn = an3 + bn2 + cn + dU5 = a53 + b52 + c5 + dU5 = 125a + 25b + 5c + d Kemudian, kalau kita cari beda selisih dari suku-suku tersebut, maka diperoleh Beda suku pertama U1 dengan suku kedua U2 b = U2 β U1 = 8a + 4b + 2c + d β a + b + c + d b = 8a β a + 4b β b + 2c β c + d β d b = 7a + 3b + c Beda suku kedua U2 dengan suku ketiga U3 b = U3 β U2 = 27a + 9b + 3c + d β 8a + 4b + 2c + d b = 27a β 8a + 9b β 4b + 3c β 2c + d β d b = 19a + 5b + c Beda suku ketiga U3 dengan suku keempat U4 b = U4 β U3 = 64a + 16b + 4c + d β 27a + 9b + 3c + d b = 64a β 27a + 16b β 9b + 4c β 3c + d β d b = 37a + 7b + c Beda suku ketiga U4 dengan suku keempat U5 b = U5 β U4 = 125a + 25b + 5c + d β 64a + 16b + 4c + d b = 125a β 64a + 25b β 16b + 4c β 3c + d β d b = 61a + 9b + c Sehingga, beda antara suku-suku yang saling berdekatan pada barisan aritmatika tersebut adalah gambar 3 Karena beda antara suku-sukunya belum sama, kita anggap 7a + 3b + c, 19a + 5b + c, 37a + 7b + c, dan 61a + 9b + c sebagai suku-suku baru di tingkat pertama. Lalu, kita cari lagi selisih antara suku-suku baru tersebut untuk mendapatkan beda yang tetap. Beda suku pertama di tingkat pertama U1* dengan suku kedua di tingkat pertama U2* b = U2* β U1* = 19a + 5b + c β 7a + 3b + c b = 19a β 7a + 5b β 3b + c β c b = 12a + 2b Beda suku kedua di tingkat pertama U2* dengan suku ketiga di tingkat pertama U3* b = U3* β U2* = 37a + 7b + c β 19a + 5b + c b = 37a β 19a + 7b β 5b + c β c b = 18a + 2b Beda suku kedua di tingkat pertama U3* dengan suku ketiga di tingkat pertama U4* b = U4* β U3* = 71a + 9b + c β 37a + 7b + c b = 61a β 37a + 9b β 7b + c β c b = 24a + 2b Sehingga, beda antara suku-suku baru di tingkat 1 yang saling berdekatan pada barisan aritmatika tersebut adalah gambar 4 Baca Juga Yuk, Kita Belajar Cara Menentukan Persamaan Garis Lurus! Kita masih belum menemukan nilai beda yang tetap nih, oleh karena itu, kita anggap 12a + 2b, 18a + 2b, dan 24a + 2b sebagai suku-suku baru di tingkat kedua. Lalu, kita cari lagi selisih suku-suku baru tersebut agar mendapat nilai beda yang tetap. Beda suku pertama di tingkat pertama U1** dengan suku kedua di tingkat pertama U2** b = U2** β U1** = 18a + 2b β 12a + 2b b = 18a β 12a + 2b β 2b b = 6a Beda suku kedua di tingkat pertama U2** dengan suku ketiga di tingkat pertama U3** b = U3** β U2** = 24a + 2b β 18a + 2b b = 24a β 18a + 2b β 2b b = 6a Sehingga, beda antara suku-suku baru di tingkat 2 yang saling berdekatan pada barisan aritmatika tersebut adalah gambar 5 Sekarang, kamu bisa lihat kan, di tingkat kedua, kita sudah bisa mendapatkan beda yang tetap, yaitu 6a. Sama seperti pola pada barisan aritmatika bertingkat dua, pola barisan aritmatika bertingkat tiga tersebut akan membantu kita untuk mencari nilai a, b, c, dan d pada rumus barisan aritmatika bertingkat tiga Un = an3 + bn2 + cn + d. Oke, seperti biasa, supaya kamu nggak bingung, yuk kita kerjakan soal di bawah ini sama-sama, ya! Contoh Soal Barisan Aritmatika Bertingkat Tiga Tentukanlah suku ke-10 dari barisan aritmatika bertingkat 1, 3, 11, 31, 69, β¦ Pembahasan Diketahui, U1 = 1, U2 = 3, U3 = 11, U4 = 31, dan U5 = 69. Beda antara U1 dengan U2 b = U2 β U1 = 3 β 1 = 2 Beda antara U2 dengan U3 b = U3 β U2 = 11 β 3 = 8 Beda antara U3 dengan U4 b = U4 β U3 = 31 β 11 = 20 Beda antara U4 dengan U5 b = U5 β U4 = 69 β 31 = 38 Sehingga, diperoleh pola barisan aritmatika sebagai berikut Kemudian, karena bedanya belum tetap sama, kita anggap 2, 8, 20, dan 38 sebagai suku-suku baru di tingkat pertama, dan kita cari selisih antara suku-suku baru tersebut. Beda antara U1* dengan U2* b = U2* β U1* = 8 β 2 = 6 Beda antara U2* dengan U3* b = U3* β U2* = 20 β 8 = 12 Beda antara U3* dengan U4* b = U4* β U3* = 38 β 20 = 18 Sehingga, diperoleh pola barisan aritmatika bertingkat dua sebagai berikut Baca Juga Pengertian Relasi dan Fungsi serta Cara Menyatakannya Nilai bedanya belum sama, kita anggap lagi 6, 12, dan 18 sebagai suku-suku baru di tingkat kedua, dan kita cari selisihnya kembali. Beda antara U1** dengan U2** b = U2** β U1** = 12 β 6 = 6 Beda antara U2** dengan U3** b = U3** β U2** = 18 β 12 = 6 Sehingga, diperoleh pola barisan aritmatika bertingkat tiga sebagai berikut Rumus barisan aritmatika bertingkat tiga, yaitu Un = an3 + bn2 + cn + d. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk mencari nilai a, b, c, dan d pada rumus tersebut, kita bisa gunakan pola barisan aritmatika bertingkat tiga yang sudah kita cari di atas gambar 5. Selanjutnya, kita samakan pola barisan aritmatika pada gambar 5 dengan pola barisan aritmatika yang sudah kita peroleh dari soal. Kalau kita lihat polanya, 6a nilainya sama dengan 6. Berarti, a + b + c nilainya sama dengan 1, 7a + 3b + c nilainya sama dengan 2, dan 12a + 2b nilainya sama dengan 6. Sehingga, 6a = 6a = 1 12a + 2b = 6121 + 2b = 62b = 6 β 122b = -6b = -6/2b = -3 7a + 3b + c = 271 + 3-3 + c = 27 β 9 + c = 2c = 2 β 7 + 9c = 4 a + b + c + d = 11 β 3 + 4 + d = 12 + d = 1d = 1 β 2d = -1 Setelah kita dapat nilai a, b, c, dan d, kita masukkan nilainya ke dalam rumus barisan aritmatika bertingkat tiga Un = an3 + bn2 + cn + d Un = n3 β 3n2 + 4n β 1 Kemudian, kita diminta mencari suku ke-10, berarti U10 dengan n = 10. Jadi, kita masukkan saja nilai n = 10 ke dalam rumus Un = n3 β 3n2 + 4n β 1. U10 = 103 β 3102 + 410 β 1 U10 = 1000 β 300 + 40 β 1 = 739 Baca Juga Mengenal Statistika dan Diagram Penyajian Data, Kuy! Oke, selesai sudah materi kita kali ini, ya. Wah, untuk materi barisan aritmatika bertingkat ini, sepintas memang cukup sulit, ya. Rumus untuk mencari suku barisan bertingkat juga berbeda pada tiap tingkatannya. Tapi, kamu bisa menaklukkan materi ini dengan banyak berlatih soal, lho. Download aja aplikasi Ruangguru dan asah kemampuanmu dengan berlatih berbagai macam tipe soal di ruangbelajar! Referensi Asβari AR, Tohir M, dkk. 2017 Matematika Kelas VIII SMP/MTs. Edisi Revisi. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Artikel diperbarui pada 12 Oktober 2022.
Unduh PDF Unduh PDF Deret aritmetik adalah deretan angka yang masing-masing sukunya meningkat dalam jumlah konstan. Untuk menjumlahkan angka-angka dalam deret aritmetik, Anda cukup menambahkan setiap angkanya. Namun, ketika banyaknya angka dalam deret terlalu besar, cara tersebut menjadi tidak praktis. Sebaiknya, Anda mencari jumlah deret aritmetik dengan mengalikan rata-rata dari suku pertama dan terakhir dan membagikannya dengan banyaknya suku dalam deret. 1 Pastikan Anda memiliki deret aritmetik. Deret aritmetik adalah deretan angka yang berurut dan memiliki selisih antarangka konstan. [1] Cara ini hanya dapat dipakai jika deret bilangan Anda adalah deret aritmetik. Untuk menentukan suatu deret adalah deret aritmetik, temukan selisih antara beberapa angka pertama dan beberapa angka terakhir. Selisih dari angka-angka dalam deret aritmetik selalu sama. Sebagai contoh, deret 10, 15, 20, 25, 30 adalah deret aritmetik karena selisih antara setiap sukunya konstan 5. 2 Tentukan banyaknya suku dalam deret. Jika deret hanya memiliki beberapa suku, Anda bisa langsung menghitungnya. Namun, jika Anda mengetahui suku pertama, suku terakhir, dan besar selisih yang sama selisih di antara setiap suku, Anda bisa menggunakan rumus untuk menemukan banyaknya suku. Angka ini akan diwakili oleh variabel . Sebagai contoh, jika Anda menghitung jumlah deret 10, 15, 20, 25, 30, karena ada 5 suku di deret tersebut. 3 Tentukan suku pertama dan terakhir dalam deret. Anda perlu mengetahui angka-angka ini untuk dapat menemukan jumlah deret aritmetik. Biasanya, suku pertama deret adalah 1, tetapi tidak selalu. Suku pertama deret akan diwakilkan variabel dan suku terakhir deret diwakili oleh variabel . Iklan 1 Siapkan rumus untuk menemukan jumlah deret aritmetik. Rumusnya adalah , yaitu sama dengan jumlah deret aritmetik. [2] Perhatikan bahwa rumus ini menunjukkan bahwa jumlah deret aritmetik adalah sama dengan rata-rata suku pertama dan terakhir, dikalikan dengan banyak suku.[3] 2 3 Hitung rata-rata suku pertama dan kedua. Caranya, jumlahkan kedua angka tersebut dan bagi dengan 2. 4 Kalikan rata-rata dengan jumlah suku di dalam deret. Anda akan memperoleh jumlah deret aritmetik. Iklan 1 Cari jumlah deret angka 1 sampai 500. Pertimbangkan semua bilangan bulat yang berurutan. 2 Cari jumlah deret aritmetik yang memiliki suku pertama 3 dan suku terakhir 24, serta selisih yang sama sebesar 7. 3 Selesaikan soal berikut. Mara menabung di minggu pertama tahun ini. Dia meningkatkan tabungan mingguannya sebanyak sepanjang tahun. Berapa jumlah tabungan Mara di akhir tahun? Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
cara mencari suku ke 20